Restoran Padang Arief Muhammad Siap Ekspansi ke Jepang – Restoran Padang Arief Muhammad yang berlokasi di Payakumbuah kini menjadi pemimpin dalam pemesanan pelanggan di Go Food, dengan pertumbuhan yang mencolok—dua kali lipat dibandingkan dengan restoran sejenis lainnya.
Restoran Padang Arief Muhammad Siap Ekspansi ke Jepang
meirapenna – Mengelola bisnis kuliner memang bukan tugas yang mudah. Namun, Arief Muhammad, yang sebelumnya tidak memiliki latar belakang di bidang bisnis, telah berhasil menunjukkan bahwa ia bisa sukses menjalankan Restoran Padang Payakumbuah yang didirikan pada tahun 2022. Dalam waktu dua tahun, restoran tersebut telah berkembang menjadi 12 cabang yang tersebar di berbagai wilayah.
Dikenal dengan masakan Padangnya yang lezat, Payakumbuah kini memimpin dalam pemesanan pelanggan Go Food, mengalami pertumbuhan luar biasa sebesar 1. 300 persen sejak bergabung dengan platform tersebut dua tahun lalu. Ketika ditanya tentang kunci kesuksesannya, Arief menyampaikan bahwa seseorang yang ingin berbisnis tidak perlu ahlinya dalam memasak. Ia meyakini bahwa bidang bisnis mampu menyatukan individu dengan berbagai keahlian.
“Fokuslah pada keterampilan yang kita miliki. Saya memiliki keahlian dalam pemasaran. Daripada belajar memasak, lebih baik mencari orang yang memiliki visi dan misi yang sama,” ungkap Arief.
Sejak awal berdirinya Payakumbuah, Arief telah menjalin kolaborasi dengan Kopi Kalyan, yang sudah memiliki toko di Tokyo, Jepang. Dengan dukungan promosi melalui media sosial, restoran ini menyelenggarakan pop-up store yang sangat sukses.
“Kami mendapatkan dukungan dari Duta Besar Jepang, dan pop-up store itu sangat ramai selama dua minggu. Dalam waktu kurang dari sebulan, stok kami habis. Menurut Kopi Kalyan, itu adalah pendapatan tertinggi mereka dalam tiga tahun terakhir. Banyak peminat yang menginginkan kami untuk membuka cabang di Tokyo,” jelas Arief.
Tim manajemen Payakumbuah saat ini tengah berupaya membuka cabang di Jepang. Namun, mereka menghadapi tantangan dalam perizinan ekspor-impor, khususnya terkait penggunaan bumbu dan bahan baku, yang mengharuskan mereka menggunakan beras lokal Jepang.
“Yang terpenting saat ini adalah mencari lokasi strategis untuk store-nya. Cabang kami di Jepang mungkin tidak akan bisa seautentik di Indonesia,” tambah Arief. Selain Jepang, ia juga mengungkapkan rencana untuk membuka cabang di Malaysia dan Singapura pada tahun depan.
Baca Juga : Mengenal Shinto Sebagai Agama Asli Jepang
Bukan Tanpa Tantangan
Perjalanan Arief untuk meraih kesuksesan tidaklah mulus. Sebelum mendirikan Payakumbuah, ia telah mencoba peruntungannya dalam bisnis kuliner lainnya, namun harus mengalami kebangkrutan.
Ia pernah menjalankan usaha menjual yakitori, sate khas Jepang, dengan modal kurang dari Rp15 juta. Meskipun sempat memiliki 98 cabang, bisnis tersebut terpaksa ditutup karena kurang terkelola dengan baik. “Setelah tiga tahun, usaha itu gulung tikar,” kenang Arief dalam konferensi pers bersama Go Food pada 5 Desember 2024.
Setelah itu, Arief yang namanya melejit di media sosial berusaha lagi membuka usaha kuliner dengan menjual kue modern, namun hasilnya tidak sesuai harapan. Berbagai kegagalan itu akhirnya membawanya pada ide untuk mendirikan Restoran Padak Payakumbuah.
Ia mulai mencari mitra bisnis untuk pengelolaan manajemen dan modal. Sejak awal, dendeng batokok telah menjadi menu andalan, dan terbukti, itu menjadi menu terlaris setelah Payakumbuah dibuka. Mengenang kembali, Arief berbagi bagaimana ia mewujudkan konsep rumah makan ini dengan rasa yang autentik.
Dengan keberhasilannya dalam mengelola bisnis restoran, Arief Muhammad kini bersiap melakukan ekspansi Payakumbuah ke Jepang dan Singapura, menghadirkan cita rasa Padang yang khas ke panggung internasional.
Arief, yang menempuh pendidikan di Batam dan kini merantau di Jakarta, berbagi pengalamannya. “Setiap kali makan di Rumah Makan Padang, saya merasa tidak mendapatkan autentisitas masakan Padang yang sesungguhnya,” ungkapnya. Dengan tekad mendirikan Payakumbuah, ia berkomitmen untuk menjaga konsep masakannya tetap otentik.
“Kami tidak akan menyamakan rasa dengan masakan Padang dari kota tertentu,” tegasnya. Arief memastikan autentisitas rasa restorannya dipertahankan di semua cabang, tanpa mengubah atau menyesuaikan resep berdasarkan lokasi.
Ia mencatat, “Strategi ini memiliki plus dan minus. ” Awalnya, mereka menerima keluhan karena nasi yang disajikan terasa keras; “Namun, karakter nasi Sumatra memang biasanya keras dan dinikmati dengan kuah. Masyarakat Sumatra umumnya tidak terbiasa makan nasi yang lembek. ”
Tidak hanya nasi, bumbu, cabai, dan rempah-rempah yang digunakan juga didatangkan langsung dari petani di Sumatra Barat. “Kami bahkan memiliki pabrik sendiri untuk membuat pasta, sehingga keautentikannya benar-benar terjamin,” tambahnya.
Baca Juga : The UK is Bracing for Storm Darragh
Menyasar Pasar Premium
Rumah Makan Padang Payakumbuah kini semakin dikenal karena menciptakan rasa yang autentik. Walaupun menyasar segmen premium, Arief menciptakan dua versi restorannya: Restoran Payakumbuah yang lebih mewah, dan Rumah Makan Payakumbuah dengan harga yang lebih terjangkau. “Perbedaannya terletak pada fasilitas, dan kami menyadari bahwa setiap versi memiliki pasar masing-masing,” jelasnya.
Arief menjelaskan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kedua versi tersebut, seperti keberadaan ruang VIP di Restoran Payakumbuah. Dia juga telah membuka cabang baru di Surabaya yang dilengkapi dengan layanan Drive-Thru, playground, dan berbagai fasilitas lainnya untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan.
Selain berbagi tentang kesuksesannya dalam membangun jaringan bisnis kuliner yang melokal, Arief juga mengakui banyak tantangan di bidang ini. “Tantangan dalam bisnis kuliner adalah menjaga konsistensi. Itulah sebabnya kami memilih untuk membuka rumah makan Padang yang sudah teruji, rata-rata telah beroperasi selama 40 tahun. Di Jakarta, ada sekitar 27 ribu Rumah Makan Padang, termasuk gerobak. Jika kita membandingkan dengan tambahan 40 ribu Rumah Makan Padang lainnya, pasar masih cukup luas untuk memenuhi permintaan,” jelas Arief.